Garmin Fenix 5 Jadi GPS Watch Jagoan Outdoor, Ini Alasannya!
Banyak menghabiskan waktu dengan berpetualang di outdoor? Tidak ada salahnya membekali diri dengan jam tangan GPS besutan Garmin. Setelah setahun merilis jam tangan outdoor premium, kini mereka merilis Fenix 5 dengan segudang keunggulan.
Garmin Fenix 5 memiliki daya tahan baterai lebih dari 20 jam dan mampu melacak hampir semua aktivitas. Ditunjang dengan desain yang tahan banting, jam tangan ini layak dipertimbangkan untuk dibawa berkegiatan di outdoor. Performanya direview bagus untuk lari dan ski lho!
Apa saja keunggulan trio Garmin Fenix sehingga pantas dilirik?
Desain Gahar
Memilih jam tangan secanggih apapun tetap tidak akan luput mempertimbangkan dari segi desain. Nah, si trio “bandel” ini didesain berpenampilan tangguh dengan eksterior terkesan gahar. Bezel hitamnya ditahan lima buat sedangkan lima tombol melingkar (tiga di kiri, dua di kanan) melingkari display 1.2 inchi. Terdapat juga bezel bagian dalam di sekeliling screen yang berpadu dengan bezel luar.
Garmin sendiri menghindari touch screen demi beberapa tombol di samping display. Meski bukanlah model baru layaknya smartphone yang serba touch screen, namun sensibilitasnya direview bagus. Karena kegiatan di outdoor akan membuat pengguna lebih sering memakai sarung tangan maupun berkeringat sehingga adanya tombol akan lebih mudah dibanding layar sentuh.
Selain itu Garmin Fenix 5 juga tahan air hingga kedalaman 100 meter. Jauh lebih mumpuni dibanding sesama GPS watch, TomTom Adventurer, yang hanya 40 meter.
Garmin Fenix 5 adalah versi midsize dari tiga jam tangan yang diperkenalkan Garmin. Fenix 5S lebih kecil, sedangkan yang lebih besar adalah Fenix 5X. Ukuran Fenix 5 berdiameter 1.2 inch dengan ketebalan 0.6 inch. Sedangkan Fenix 5X jauh lebih besar dan tebal serta beratnya setengah ons melebihi Fenix 5.
Alhasil Garmin Fenix 5 dinilai lebih nyaman dipakai untuk sehari-hari maupun saat berlari.
Selain itu, kalep/strap Garmin Fenix 5 bisa diganti untuk tampilan lebih formal jika ingin dipakai menghadiri acara tertentu.
Display/Layar
Garmin Fenix 5 memiliki layar berwarna dengan permukaan transflektif, yang menggunakan sinar matahari untuk membuat layar lebih terang. Sehingga anda tetap bisa melihat display meski di bawah cahaya matahari langsung. Gak perlu nutupi jam pakai tangan bro!
Jangan khawatir, layar tersebut tetap bisa dilihat saat berada dalam ruangan meski sedikit lebih redup dibanding smartwatch pada umumnya meskipun dia punya backlight juga.
Resolusi layarnya adalah 218×218 piksel yang sebenarnya lebih rendah dibanding jam tangan pintar lainnya, misal Samsung Gear S3 (630×630). Review Tom’s Guide menyebutkan memang tidak tajam dilihat namun tidak mengganggu.
Pelacak Aktivitas
Review Tom’s Guide berani menyebut “tidak ada aktivitas yang Garmin Fenix 5 tidak bisa lacak”. Beneran?
Selain lari yang sudah standar, jam pintar itu akan merekam metrik anda ketika hiking, panjat tebing, golf, ski snowboard, terjung payung, renang bahkan mendayung.
Kerennya lagi, Garmin Fenix 5 juga bisa untuk terjun lho! Garmin menyematkan fitur yang bisa untuk melacak anda jika ingin menjajal terjun dari pesawat. Wow!
Selain itu anda akan dibantu menemukan jalan pulang, yakni lokasi start, jika anda berada di wilayah yang asing. Jadi tak perlu takut tersesat.
Performa Lari
Review dilakukan terhadap Garmin Fenix 5 dengan digunakan untuk latihan marathon maupun saat perlombaan.
Ternyata monitor optik untuk denyut jantung akurat meski responnya terhadap perubahan tidak secepat chest strap.
Jam tangan pintar yang diperkenalkan di ajang CES 2017 itu juga menggunakan GPS sekaligus GLONASS. Pengukurannya sangat akurat dalam mengukur jarak selama marathon baik secara real maupun di peta.
Tak hanya itu, Fenix 5 juga bisa memberikan anda skor VO2 untuk kebugaran, seberapa intens latihan anda selama sepekan dan prediksi lomba. Maksudnya, Fenix 5 akan meramu penilaian itu untuk “menebak” seberapa cepat anda bisa menyelesaikan lari 5 km, 10 km hingga marathon penuh.
Untuk setiap lari yang anda lakukan, anda mendapat efek latihan yang akan diberikan skor oleh Fenix 5. Skor tersebut dari sisi aerobik dan anaerobic.
Contohnya tes yang dilakukan Tom’s Guide ketika melakukan setengah marathon. Ia menerima skor 5 (nilai tertinggi) untuk aerobic dan 3,7 untuk anaerobic. Selain itu Fenix 5 menilai ia terlalu melampaui batas saat menjalani lomba.
Training Status menunjukkan seberapa produktif latihan yang anda jalani dan memberikanmu penilaian apakah level kebugaranmu meningkat, stabil atau menurun. Hal itu dibuktikan Tom’s Guide yang mendapat pesan “detraining” setelah seminggu tidak lari. Berasa punya asisten olahraga sendiri ya?
Aplikasi
Lama tidak memperbarui tampilan aplikasinya, Garmin akhirnya melakukannya pada Fenix 5. Desainnya sekarang jadi lebih curvy (melengkung) dibanding app fitnes lainnya.
Home screen alias Snapshot screen memiliki background hitam dengan dua lingkaran besar. Di sana menampilkan berapa banyak langkah yang sudah anda tempuh dan berapa lama jam tidurmu. Di bawahnya ada kotak kecil berisi info Active Calories, Activities, MyFitnessPal, Intensity Minutes dan Floors Climbed.
Swipe ke kanan atau kiri untuk mendapat informasi beberapa aktivitas (jalan kaki, tidur, lari, renang, dsb). Anda bisa mengatur sesuai selera berapa page yang akan muncul. Sedangkan di bawah ada icon untuk Snapshot, Leaderboard, Calendar, News Feed dan lainnya.
Fitur Ala Smartwatch
Meski bukan smartwatch, Garmin membuat Fenix 5 bisa diinstal widget ekstra maupun mengganti watch face sesuai kebutuhan dengan Connect IQ yang dimilikinya.
Anda bisa mendapat info prakiraan cuaca, jadwal aktivitas dan notifikasi pesan atau panggilan telepon. Namun harap dicatat, Felix 5 hanya menampilkan, bukan merespon layaknya smartwatch.
Meski begitu Fenix 5 sudah cukup pintar dalam mengendalikan lampu rumah anda via aplikasi Samsung SmartThing. Bisa untuk mengontrol musik di smartphone juga lho!
Dengan segudang kemampuan, adakah yang tidak ingin memiliki Fenix 5?
Meski begitu Fenix 5 ternyata tidak memiliki penyimpanan alias storage untuk musik, sama seperti jam tangan TomTom Adventurer.
Daya Tahan Baterai
Salah satu alasan jam tangan Garmin disukai dibanding smartwatch adalah karena tidak perlu khawatir ngecash baterai. Daya tahannya mencapai 24 jam! Bahkan bisa bertahan dua pekan jika anda tidak memakai GPS dan monitor detak jantung. Jika anda menyalakan mode Ultra Trac yang nge-ping satelit tiap menit, bukan detik, maka Fenix 5 bisa awet hingga 60 jam.
Nilai plus lainnya adalah Garmin terus memperkecil ukuran kabel charger. Alih-alih pakai charger wireless ukuran besar ala-ala smartwatch, Fenix 5 menggunakan kabel USB ukuran kecil yang dicolokkan ke port kecil di belakang jam tangan.
Harga dan Detil Seri Fenix 5
Of the three watches, the fenix 5, which also starts at $599, has the longest battery life: up to two weeks in smartwatch mode (depending on settings) and up to 24 hours in GPS mode. Like the 5X, the fenix 5 has a 1.2-inch display with a resolution of 240 x 240 pixels.
Fenix 5 dirilis Garmin dengan tiga ukuran: Fenix 5S, Fenix 5, Fenix 5X.
Fenix 5X dibanderol USD 699 dengan kapasitas paling besar yakni 12GB (dua lainnya hanya 64MB). Daya tahan 12 hari pemakaian mode smartwatch dan 20 jam di mode GPS. Sedangkan Fenix 5S, yang paling kecil, dijual USD 599 namun dengan daya tahan paling singkat yakni 14 jam di mode GPS. Fenix 5 sendiri paling lama daya tahan baterainya hingga 24 jam di mode GPS dan dihargai sama.
Selain itu ada edisi safir yang masing-masing jam tangan dilapisi safir untuk ketahanan dari goresan dan dilengkapi kalep/strap metal. Varian ini juga dilengkapi konektivitas Wi-Fi. Edisi ini memiliki harga lebih mahal mencapai USD 849. Garmin memasarkannya mulai kuartal pertama tahun 2017 ini.
Fenix 5 memang terbilang tidak murah namun jadi pilihan tepat untuk anda yang suka menghabiskan weekend di gunung, hutan atau laut. Selain baterainya yang awet dan fitur pintar berakurasi tinggi , Fenix 5 juga tidak berat di pergelangan tangan.
So, tertarik memiliki Fenix 5?
Source : https://www.tomsguide.com/us/garmin-fenix-5,review-4348.html