Banyak orang yang menentukan usia hidup kamera dari shutter count/shutter actuation, alias berapa kali kamera menjepret gambar. Hal ini timbul karena biasanya produsen kamera melakukan pengetesan mekanisme shutter. Contohnya ada kamera yang lolos tes 50.000 kali jepret, ada yang lebih dari 100.000 kali. Semakin canggih sebuah kamera, biasanya semakin tinggi angka tesnya. Nama tes ini biasanya disebut shutter durability.
Untuk kamera tipe konvensional seperti SLR dan dSLR masih menggunakan cermin untuk memantulkan cahaya dari lensa ke viewfinder (jendela bidik) sehingga kita akan melihat persis apa yang dilihat kamera secara optikal. Bila kita mengambil gambar, cermin tersebut akan naik dengan cepat, shutter (rana) di depan sensor gambar terbuka, dan cahaya akan mengenai sensor sehingga bisa dilakukan pengambilan gambar. Setelah itu cermin dengan cepat akan kembali ke posisi semula untuk menampilkan objek di viewfinder.
Zhiyun Weebill S Weebill S menghadirkan desain mode sling dari pendahulunya, WEEBILL LAB, dengan bentuk…
Saat ini, kamera digital modern semakin canggih dengan berbagai fitur yang memanjakan para fotografer, baik…
Ketika berbicara tentang fotografi, lensa merupakan salah satu elemen terpenting yang bisa memengaruhi hasil akhir…
Mendapatkan hasil video yang sinematik dengan drone bisa jadi tantangan tersendiri, apalagi jika kamu baru…
Di era digital ini, kebutuhan akan perangkat yang bisa mengakomodasi fotografi dan videografi sekaligus semakin…
Siapa sih yang enggak kenal mode HDR di kamera? Fitur ini memang jadi andalan buat…