Saat pertama kali memegang kamera, banyak orang langsung pakai mode otomatis karena simpel—tinggal jepret dan kamera langsung menyesuaikan semuanya. Tapi, untuk hasil yang lebih kreatif, kamu perlu coba mode manual dan semi-manual seperti Aperture Priority (A/Av) atau Shutter Priority (S/Tv).
- Auto Mode: Mode otomatis cocok untuk pemula yang masih adaptasi. Semua setting seperti ISO, aperture, dan shutter speed diatur otomatis oleh kamera. Tapi sayangnya, kamu jadi nggak punya banyak kontrol atas hasil foto.
- Aperture Priority (A/Av): Mode ini memungkinkan kamu mengatur aperture (bukaan lensa) sementara kamera menyesuaikan setting lainnya. Cocok buat yang ingin hasil foto dengan efek bokeh atau background blur.
- Shutter Priority (S/Tv): Di mode ini, kamu atur shutter speed dan kamera yang menyesuaikan ISO dan aperture. Ideal buat foto aksi atau subjek bergerak.
Tips: Mulailah dari mode semi-manual seperti Aperture Priority atau Shutter Priority untuk hasil yang lebih kontrol, tanpa perlu repot setting semua dari awal.
2. ISO: Mengatur Sensitivitas Kamera terhadap Cahaya
ISO menentukan seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. ISO rendah (seperti 100 atau 200) cocok untuk kondisi terang atau outdoor, sedangkan ISO tinggi (mulai dari 800 ke atas) dipakai dalam kondisi cahaya rendah atau indoor. Tapi hati-hati, semakin tinggi ISO, makin banyak “noise” atau bintik-bintik di foto.
- ISO Rendah (100-400): Ideal buat siang hari atau tempat terang. Hasilnya lebih bersih dan detail.
- ISO Tinggi (800 ke atas): Cocok untuk malam hari atau ruangan redup, tapi ada risiko noise lebih tinggi.
Tips: Sebaiknya gunakan ISO serendah mungkin untuk menjaga kualitas foto. Tapi jangan ragu menaikkan ISO jika cahaya memang kurang.