Aperture adalah bukaan lensa yang diukur dengan “f-stop” (misalnya f/1.8, f/2.8, hingga f/16). Semakin kecil angkanya (misalnya f/1.8), makin besar bukaan lensa, yang artinya lebih banyak cahaya masuk dan hasilnya bisa ada efek bokeh atau background blur. Sebaliknya, makin besar angkanya (f/16), makin kecil bukaan dan depth of field jadi lebih luas.
- Aperture Lebar (f/1.8 – f/4): Cocok buat potret atau foto close-up. Dengan bukaan besar, subjek lebih fokus dan background jadi blur.
- Aperture Sempit (f/8 – f/16): Untuk foto landscape atau grup, aperture kecil bikin semua bagian foto terlihat tajam dan fokus.
Tips: Eksperimen dengan aperture besar untuk menciptakan efek bokeh yang bikin foto terlihat lebih artistik!
4. Shutter Speed: Atur Kecepatan untuk Momen yang Tepat
Shutter speed adalah seberapa lama sensor kamera terbuka untuk menerima cahaya. Setting ini bisa jadi penentu hasil foto yang tajam atau malah blur. Shutter speed cepat (seperti 1/1000 detik) bisa “membekukan” gerakan, sedangkan shutter speed lambat (misalnya 1/30 detik atau lebih lambat) bisa menghasilkan efek gerak atau motion blur.
- Shutter Speed Cepat (1/500 ke atas): Untuk aksi cepat, seperti foto olahraga atau hewan. Makin cepat shutter speed, makin tajam hasil fotonya.
- Shutter Speed Lambat (1/60 ke bawah): Bagus buat efek gerakan atau malam hari, tapi sering butuh tripod untuk menghindari hasil foto yang goyang.
Tips: Gunakan tripod saat memakai shutter speed lambat untuk hasil foto yang tetap stabil. Shutter speed lambat bagus buat efek light trail atau air terjun yang “halus.”