6 Tips Membuat Video Drone DJI Lebih Keren dan Cinematic

Pernah nggak ngalamin, udah jauh-jauh ke tempat wisata, nerbangin drone tinggi-tinggi, terus pulang-pulang cuma dapet video aerial yang biasa-biasa aja? Terus bingung, kira-kira diapain ya supaya videonya jadi bagus?

Hmm, tenang aja, mungkin 6 tips yang akan kita bahas di blog kali ini bisa men-trigger inspirasi video aerial yang selama ini di angan-angan aja :)

 

Kombinasikan beberapa pergerakan axis sekaligus

Video aerial kamu akan sulit stand out kalau pergerakan terbang yang kamu coba hanya satu axis aja, entah itu cuma maju, mundur, atau ke samping aja. Untuk membuat video aerial yang lebih dalem, kamu bisa coba menggabungkan beberapa axis sekaligus.

Contohnya, coba sesekali terbangkan drone ke atas dan sekaligus maju di saat yang sama, kemudian berikutnya coba terbang menyamping/mundur sambil menurunkan ketinggian drone juga. Apapun, yang penting coba kombinasikan beberapa axis pergerakan drone. Kalau kamu cukup percaya diri, tambahkan juga pergerakan kamera saat drone sedang diterbangkan, entah sambil tilting atau mungkin` panning.

Kalau kamu masih kurang biasa dengan kontrol multiple axis seperti ini, dari DJI sebenernya sudah provide fitur ‘Tap to Fly’. Fitur intelligent ini memungkinkan pengguna untuk sekedar tap di monitor dan drone akan secara otomatis terbang ke tempat yang diinginkan tadi. Hal ini memungkinkan terbang dengan multiple axis seperti ini dilakukan secara otomatis, sehingga kita bisa fokus ke proses lain (kontrol gimbal kamera misalnya).

 

Orbit

Terbang mengitari sebuah objek bisa memberikan efek cinematic pada video aerial kamu. Kamu bisa coba terbang memutari sebuah objek di tengah sebagai poros, kemudian sembari drone terbang mengitari objek tersebut, kamu bisa mengarahkan kamera untuk tetap menghadap ke tengah dan menciptakan efek kece ini.

Baca juga :   Perlengkapan Fotografi yang Wajib Dibawa Saat Liburan

Yang harus diingat adalah kalau menerbangkan manual a la circling kayak gini akan sangat sulit sekali. Beruntung di DJI juga sudah ada mode terbang ‘Point of Interest’. Mode terbang ini akan memerintahkan drone untuk terbang secara smooth mengitari radius yang ditentukan, di ketinggian yang juga ditentukan pula. Tapi hati-hati, tidak semua drone DJI dilengkapi sensor anti tabrak di sisi samping drone. Jadi kamu perlu tap pause di app nanti kalau ternyata ada halangan waktu terbang di mode ini.

 

Terbang di ketinggian rendah

Banyak orang yang mengasumsikan bahwa videografi aerial adalah soal seberapa tinggi drone kita bisa terbang. Ya meskipun semakin tinggi drone terbang maka semakin luas juga angle yang bisa didapat, tapi sebenernya terbang rendah pun mampu memberikan efek wow juga loh. Apalagi ketika terbang rendah ini dikombinasikan dengan change of speed (lambat laun semakin cepat atau malah semakin lamban), video aerial kita bisa seolah-olah lebih intense.

Tapi yang perlu diingat adalah kalau terbang rendah juga harus lebih hati-hati terhadap situasi sekitar, terutama untuk gedung-gedung, pohon, dan objek tinggi lainnya.

 

Follow subjek dari sudut yang berbeda-beda

Nge-follow subjek dari belakang ketika mereka sedang berjalan atau beraktivitas adalah teknik film klasik. Tapi kalau kita bisa nge-follow dari beberapa angle sekaligus menggunakan drone, kenapa enggak?

Baca juga :   11 Top Photography Trends di Tahun 2022

Activetrack dari DJI bisa secara otomatis mengkunci subjek selalu di tengah frame nggak peduli dari angle mana kita mau nge-shoot si subjek. Trace Mode akan terus mengikuti subjek kemanapun mereka pergi bahkan ketika mereka berpindah haluan. Di Profile Mode, drone akan terbang secara paralel dengan subjek, dan akan terus mempertahankan jarak dengan si subjek. Coba pertimbangkan kombinasi dari mode-mode ini membuat video yang menarik.

Terbang menyamping

Ingin coba teknik reveal dan menunjukkan keindahan landscape suatu tempat dari perspektif yang unik? Coba deh terbang menyamping. Pertama pilih landscape yang mau ditunjukkan, kemudian cari objek yang cukup ikonik yang berada jauh di depan landscape tadi, kemudian dari sana coba terbangkan drone secara menyamping sampai landscape yang awalnya tertutup dengan objek tadi jadi terlihat seolah baru saja dibuka dari gorden.

Footage macam ini akan lebih intense dan cinematic kalau dikombinasikan dengan lensa wide.

 

Catatan: jangan buat gerakan tiba-tiba

Hidari gerakan tiba-tiba saat sedang membuat video aerial, karena jelas akan mengurang estetika video. Tapi kalau alasannya adalah soal kemanan, entah ketika ada masalah dengan sinyal, drone, atau ada rintangan, maka kita malah harus buat gerakan tiba-tiba, kalau enggak dronenya malah kenapa-napa.

Leave a Reply
Chat

Klik Tombol di bawah ini
untuk Chat

Jam Operasional 09:00 - 22:00