That’s why minimal kita perlu mempertimbangkan kepekaan mic yang kita gunakan. Baik built in mic pada kamera maupun external mic untuk hasil yang lebih baik.
Apapun mic yang dipakai (whatever itu built-in atau eksternal) akan lebih baik kalau kita bisa atur kepekaannya secara manual, plus di layar bisa ditampilkan indikator level audio supaya kita tahu suara yang direkam levelnya sudah pas, terlalu keras atau terlalu lemah.
Bagaimana bila kita ingin audionya terekam dengan lebih serius (profesional) tapi kameranya tidak ada colokan mic? Terpaksa gunakan perekam eksternal yang nanti digabung dengan video saat editing. Perekam eksternal pasti kualitasnya lebih baik, juga banyak fitur tambahan seperti pilihan kualitas audio serta colokan XLR untuk mic yang lebih serius ( klik gambar disamping ).