Apa Saja Spesifikasi dan Fitur Baru dari DJI Spark?

Apa Saja Spesifikasi dan Fitur DJI Spark?

Spesifikasi dan Fitur DJI Spark – DJI merilis drone mungil?

Ya, anda tidak salah baca judul kok. DJI yang selama ini dikenal sebagai pembesut drone premium untuk profesional akhirnya ikut merilis drone mungil yang dinamai DJI Spark.

Sebagai raksasa produsen drone lewat seri Phantom, kenapa DJI rela bikin drone mungil yang “cuma” bisa terbang 16 menit?

DJI menggunakan slogan “seize the moment” untuk memperkenalkan Spark.

Yup! DJI Spark memang didesain untuk mengabadikan momen kebersamaan alias selfie rame-rame. Segala kemudahan untuk mendapatkan video dan foto dengan berbekal minim pengalaman di drone ada di DJI Spark.

Jadi jika selama ini Yuneec Breeze atau Xiro Mini yang menjadi pilihan drone untuk selfie, kini fans DJI bisa memilih Spark. Bentuknya mirip Mavic Pro atau Yuneec Breeze namun dengan ukuran jauh lebih mungil, seukuran telapak tangan. Warnanya pun bervariasi dan khas anak muda. Pertanyaannya sekarang:

Apa saja keunggulan dan Fitur DJI Spark?

Meski berukuran mungil, tidak lantas DJI menggarapnya dengan santai. Spark tetap memiliki sejumlah fitur ciamik baru diantaranya Hand Gesture dan mode QuickShot.

Berikut adalah beberapa Fitur DJI Spark terbaru…

 

Hand Gesture

Dalam press release, DJI meyakinkan bahwa siapapun bisa menerbangkan DJI Spark. Bahkan jika belum pernah menerbangkan drone sebelumnya, dijamin akan tetap bisa menerbangkan DJI Spark. Apalagi karena remote control-nya hanya perlu tangan.

Ketika DJI Spark mengudara lepas dari tangan anda, dia otomatis menggunakan mode Gesture. Hanya dengan gerakan telapak tangan, anda bisa mengendalikan Spark termasuk menjauhkannya untuk melakukan selfie lalu memanggilnya mendekat lagi.

Contoh pengendalian menggunakan gerakan tangan:

• melambai untuk menjauhkan drone
• membentuk box dengan gerakan jari untuk menjepret foto
• melambaikan tangan dan menahannya dalam posisi terbuka untuk landing

DJI mengunggulkan bodi Spark yang lebih ringan daripada sekaleng soda (300 gr) dan muat di tas kecil sekalipun. Menerbangkannya hanya dalam hitungan detik dan bisa memakai smartphone sebagai controller, selain mengandalkan gesture tangan.

 

Mode Quickhot

Nah ini yang keren! Bahkan ketika kita minim pengalaman menerbang drone, kita masih bisa melakukan manuver video yang ciamik menggunakan mode Quickshot.

QuickShot Intelligent Flight Mode memungkin Spark untuk terbang sendiri mengikuti rute sambil merekam video pendek tanpa kehilangan jejak. Ada 4 mode QuickShot:

• Rocket: Spark melesat lurus ke udara dengan kamera mengarah ke bawah
• Dronie: Spark terbang ke atas dan menjauhi obyek
• Circle: terbang memutari obyek
• Helix: terbang spiral ke atas menjauhi subyek.

Di setiap QuickShot itu, DJI Spark akan secara otomatis merekam video selama 10 detik yang bisa langsung di-share ke sosmed. Dengan tap button di aplikasi DJI GO 4, footage anda otomatis diedit jadi lebih fun dan sudah disertai musik.

Menariknya, DJI juga menyematkan fitur pintar milik drone premium mereka ke Spark. ActiveTrack, TapFly dan masih banyak lagi juga bisa digunakan memakai remote control atau smartphone anda.

Bahkan dengan remote control, DJI Spark bisa memakai mode Sport juga lho! Kecepatan terbangnya bisa mencapai 30 mph. Mode sport akan menempatkan gimbal ke posisi FPV sebagai default sehingga tetap memberikan “rasa drone sungguhan”. Ini akan terasa semakin ciamik jika menggunakan DJI Goggles yang baru-baru ini dirilis.

Yup! Walau mini, DJI Spark kompatibel dengan DJI Goggles.

 

Mode Shooting baru di DJI Spark

Sebagai drone mungil perdana DJI tentunya paling menarik menyimak apa hal baru yang ditawarkan. Nah, selain Spark juga memiliki mode shooting kepunyaan drone DJI sebelumnya, ternyata DJI masih menambahkan dua mode baru: Pano dan ShallowFocus.

Pano akan menghasilkan foto panorama yang indah ala berfoto menggunakan lensa wide angle.  Sedangkan ShallowFocus menciptakan efek bokeh atau DOF sempit yang cantik. Efek ini tentunya kerap dijumpai dalam foto selfie.

Spesifikasi DJI Spark

Drone Quadcopter ini walau mungil tapi kualitas kameranya tak bisa diremehkan. DJI menyematkan sensor kamera sama dengan milik Mavic Pro yakni 1/2.3” CMOS yang menghasilkan foto 12MP. Namun DJI Spark maksimal hanya mampu merekam video kualitas 1080p. Nggak buruk-buruk amat kan karena terhitung sudah HD.

Apalagi DJI Spark juga bisa melakukan relay video kualitas 720p hingga sejauh 2 km.

Namun patut dicatat, waktu terbangnya hanya 16 menit dengan sokongan baterai 1480 mAh. Tampaknya ini tak terlepas dari tujuan utamanya yang memang cuma untuk selfie, bukan merekam footage serius.

 

Bisa terbang melayang dengan akurat menggunakan vision system assistance hingga ketinggian 30 meter dan menghindari rintangan sampai sejauh 5 meter. Patut dicatat, sensor menghindari rintangan ini hanya bagian depan saja. Layaknya drone DJI, si mungil ini juga memiliki GPS dan GLONASS untuk kembali pulang sendiri (RTH).

Ringannya bodi DJI Spark juga tak perlu bikin khawatir bakal terlalu goyang saat merekam. Teknologi UltraSmooth sudah disematkan DJI akan mengurangi shake dan efek rolling shutter.

 

Review DJI Spark by Casey Neistat

Casey Neistat, vlogger bintang YouTube tekenal yang mendapatkan kesempatan demo, juga sudah me-review DJI Spark di channel miliknya. Bagaimana penilainnya?

Yes or No?

Ternyata Casey mengaku terkesan dan memuji DJI Spark “impressive”. Ia bahkan berani membandingkan performa DJI Spark dengan DJI Mavic Pro dan cukup memuaskan di kelasnya saat mencobanya. Dengan ukurannya yang hanya sebesar iPhone 5 atau Galaxy S8, Spark mampu terbang stabil dan kameranya sudah mumpuni melihat ukurannya yang begitu kecil dan ringan.

Patut diketahui, DJI Spark yang dijajal Casey masih merupakan prototype sehingga akan jauh lebih bagus kualitas versi yang dirilis resmi. Dapat dilihat perbandingan warna antara drone Spark dengan Mavic Pro yang masih memuaskan.

Casey menutup review-nya dengan menyebut Spark lebih cocok untuk having fun, berfoto ramai-ramai dengan teman, atau belum pernah mainan drone sebelumnya. Drone Quadcopter mungil ini tidak disarankan untuk yang mencari drone serius.

Tertarik memiliki?

 

Hal yang perlu dipertimbangkan..

Jika ada sedikit drawback alias kekurangan untuk drone sejuta umat ini, maka hal itu adalah waktu terbang dan 2-Axis gimbal.

Waktu terbang hanya 16 menit di kondisi optimum dan rata-rata 12 menit. Ini sudah cukup bagus untuk kelas mini drone dimana biasanya hanya bisa 5-8 menit saja.. Jadi pastikan membawa baterai cadangan saja..

Kemudian untuk gimbal yang membuat kameranya jadi stabil ketika terbang masih 2-Axis (Roll dan Tilt) belum ada Panning. Jadi jika niat bikin video yang ada efek panning, drone-nya yang harus diterbangkan secara panning. Tapi hasil Spark sudah sangat bagus kok dan stabil terutama untuk gerakan-gerakan pull up dan maju-mundur.

Jadi diingat Spark bukan untuk yang niat di videografi ya, apalagi yang profesional.

 

Harga, Warna dan Ketersediaan

DJI membanderol harga berbeda untuk dua versi yaitu drone only dan paket Fly More.

Jika anda ingin memiliki Spark maka hanya perlu mengeluarkan kocek USD 499 namun harus merogoh lebih dalam untuk paket komplit. Bundling Fly More seharga USD 699 terdiri dari baterai tambahan, charger, case untuk travelling dan lainnya.

Pilihan warnanya ada lima yaitu Alpine White (putih), Sky Blue (biru muda), Meadow Green (hijau), Lava Red (merah) dan Sunrise Yellow (kuning).

Pemesanan sudah bisa dilakukan mulai sekarang namun pengiriman DJI Spark secara global baru akan dilakukan pertengahan Juni.

 

Gimana? Tertarik kah? Anda juga bisa melakukan pre-order di PlazaKamera melalui link di banner berikut loh :)

Karena perkiraan DJI Spark bisa menggantikan hype zaman GoPro dulu dan bakalan rebutan, jadi ya dicoba pre-order dulu aja deh!