Akhir-akhir ini pasti denger kan, orang-orang pada gembar-gemborin istilah 4K..
Mulai dari GoPro yang 3 tahun lalu memberanikan diri jadi kamera action 4K, drone-drone ikutan 4K juga, kemudian mirrorless juga pada 4K semua.
Sebenernya penting nggak sih istilah 4K ini?
Bukannya gedhe banget ya? Emang mau disetel dimana? TV? Kalau upload juga bakalan lama kan?
MENGENAL RESOLUSI 4K
Resolusi 4K (4096×2160) memiliki 4000 pixel secara horizontal dan berarti 4x lebih besar dibandingkan Full HD (1080), praktis foto & video yang diambil menggunakan teknologi 4K akan memiliki detail dan kualitas yang jauh lebih baik.
Namun peningkatan kualitas ini datang dengan harga yang juga harus dibayar: waktu yang lebih lama untuk proses render dan memory/hardisk yang lebih besar untuk menyimpan masing-masing clip.
KENAPA MESTI PAKAI RESOLUSI 4K?
Alasan umumnya adalah karena memiliki kualitas yang sangat bagus. Jadi kalau Anda memiliki resource-nya (Kamera 4K, Memory support 4K dan kapasitas besar, serta komputer yang kuat untuk rendering video/foto 4K), maka lakukan saja. Cukup pertimbangkan waktu editingnya saja (yang jelas lebih lama).
Alasan teknisnya adalah, resolusi ini memungkinkan kita untuk post-process (editing) jauh lebih bebas, dan akan sangat terasa jika Anda menggunakannya untuk video. Misalnya:
1. Crop semaunya sendiri, dan tetap dapat hasil yang bagus.
Dulu fotografer kalau ditanya kenapa memilih Megapixels yang lebih besar, jawabannya selalu: agar bisa crop lebih leluasa. Sekarang, solusi crop ini hadir untuk videografer juga.
2. Electronic Image Stabilzation Effect
Kalau Anda tahu fitur EIS pada GoPro Hero 5 dan Xiaomi Yi 4K, fitur tersebut menggunakan mekanisme cropping sisi-sisi luar dari video (yang merupakan bagian paling terlihat shaky). Alhasil, video pun jadi terkesan lebih stabil.
3. Panning dan Zooming secara sempurna.
Percaya deh, walaupun udah pakai slider (sebagus-bagusnya slider), pasti masih saja ada goncangan kecil. Dengan 4K, kita bisa crop dan melakukan efek panning dan zooming di dalam satu clip, tanpa harus benar-benar menggunakan slider.
4. Close Shot, Medium Shot, & Long Shot, semua cukup take 1x
Bagi yang sudah pernah ngerjain project video pribadi, pasti udah tahu pentingnya variasi jarak kamera terhadap subjek dalam satu scene. Dengan 4K, selama tidak berubah angle, kita bisa mendapatkan semuanya (close, medium, dan long shot) dalam 1x take.
PERLU NGGAK SIH BELI KAMERA 4K?
Meskipun belum tentu kita menggunakan video dengan resolusi 4K untuk diserahkan ke klien, untuk diupload di Youtube, apalagi disetel di TV yang belum support 4K, namun dengan merekam dengan resolusi 4K meningkatkan kualitas video kita berlipat-lipat.
Anda akan merasakan perbedaanya ketika output video sama-sama HD atau Full HD, video yang direkam menggunakan resolusi 4K akan menunjukkan ketajaman dan detail yang lebih jelas dibandingkan dengan video yang sejak awal direkam menggunakan resolusi Full HD.
Pertimbangannya adalah ini: jika Anda memilih membeli kamera non 4K (apalagi untuk kepentingan video), makan lifespan-nya akan pendek.
Kenapa?
Karena teknologi semakin maju. Jika kemarin hanya sedikit kamera 4K, kedepannya akan lebih banyak. Jika dulu memoy tidak support, sekarang bahkan Sandisk menyediakan memory support 4K dengan ukuran 128GB. Jika saat ini internet di Indonesia masih belum cepat untuk upload, mungkin tahun depan sudah bukan masalah.
So, let’s sit and welcome the “4K World”….
Rekomendasi untuk resolusi 4K: Sony A6300, Sony A7 Series, GoPro Hero 5 Black.