Ya, tepat dua pekan setelah Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016, sebuah peristiwa gerhana akan terjadi lagi. Kali ini Gerhana Bulan Penumbra, yang akan terjadi pada fase Bulan Purnama pada 23 Maret 2016.
Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika Matahari-Bumi-Bulan terletak pada satu garis lurus di bidang Tata Surya sehingga bayangan Bumi menutupi sebagian atau keseluruhan Bulan. Proses terjadinya Gerhana Bulan dari adalah saat Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis yang sama. Akibatnya, sinar Matahari tidak sampai ke Bulan karena terhalang oleh Bumi.
Lain halnya dengan Gerhana Matahari yang berbahaya dilihat oleh mata karena silau, Gerhana Bulan justru harus diamati dengan mata. Namun sayangnya, Gerhana Bulan Penumbra ini tidak begitu terlihat dengan kasat mata. Dan mungkin tidak akan terasa sedang terjadi gerhana Bulan, mengapa demikian?
Gerana Bulan Penumbra terjadi pada saat seluruh atau sebagian permukaan Bulan masuk pada bagian bayangan penumbra Bumi. Adapun penumbra adalah bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana atau terjadinya bayangan pada benda gelap (tidak tembus pandang) pada Bulan.
Artinya, ketika Gerhana Bulan Penumbra 23 Maret 2016 terjadi, Bulan melintasi wilayah bayangan Bumi yang masih terdapat cahaya atau daerah bayangan kabur Bumi. Bulan masih dapat terlihat dengan mata telanjang maupun kamera dan teleskop, tapi dengan cahaya yang sedikit redup.