Focus Breathing dalam Lensa Kamera

Buat kamu yang sering berkecimpung di dunia fotografi atau videografi, mungkin pernah mendengar istilah focus breathing. Istilah ini sering dibahas ketika kita berbicara tentang performa lensa, terutama lensa yang digunakan untuk merekam video. Tapi, apa sebenarnya focus breathing, dan kenapa hal ini penting untuk diketahui? Yuk, kita bahas secara santai tapi tetap mendalam!

Apa Itu Focus Breathing?

Focus breathing adalah perubahan kecil dalam framing atau sudut pandang (field of view) saat kamu mengatur fokus pada sebuah lensa. Fenomena ini terjadi karena mekanisme internal lensa yang mengubah elemen optik untuk mengatur fokus. Akibatnya, objek di latar belakang atau foreground bisa tampak seperti “bergerak” atau ukuran frame sedikit berubah saat fokus digeser.

Analoginya: bayangin kamu sedang memutar cincin fokus pada lensa untuk mengubah fokus dari objek dekat ke objek jauh. Kalau focus breathing terjadi, sudut pandang pada frame akan sedikit berubah, seolah-olah gambar memperbesar atau memperkecil dengan sendirinya.

Kenapa Focus Breathing Bisa Jadi Masalah?

Focus breathing sebenarnya nggak terlalu jadi masalah besar kalau kamu hanya memotret gambar diam (still photography). Tapi dalam videografi, ini bisa sangat mengganggu, terutama kalau kamu sering melakukan focus pull—yaitu teknik mengubah fokus dari satu subjek ke subjek lainnya dalam satu shot.

  • Efek Visual yang Tidak Diinginkan: Perubahan framing yang tiba-tiba bikin hasil video terlihat nggak natural. Penonton mungkin merasa ada zoom kecil yang nggak disengaja, padahal kamu hanya mengubah fokus.
  • Mengganggu Konsistensi Framing: Dalam produksi video profesional, konsistensi framing itu penting. Focus breathing bisa bikin framing jadi nggak konsisten, terutama kalau kamu sedang merekam adegan dengan banyak subjek di frame.

Apa Penyebab Focus Breathing?

Focus breathing terjadi karena desain optik lensa. Saat elemen-elemen optik di dalam lensa bergerak untuk menyesuaikan fokus, jarak antara elemen tersebut dan sensor kamera berubah. Hal ini memengaruhi cara cahaya masuk ke sensor, sehingga sudut pandang atau framing ikut bergeser.

Sebagian besar lensa fotografi memang tidak didesain khusus untuk mengurangi focus breathing, karena fokusnya (pun intended) adalah menghasilkan gambar diam yang tajam, bukan untuk kebutuhan video.

Lensa dengan Fokus Minim Breathing

Kalau kamu seorang videografer, kamu mungkin perlu mencari lensa dengan minim focus breathing. Biasanya, lensa yang dirancang khusus untuk video atau sinematografi memiliki mekanisme internal yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini.

  • Lensa Cine: Lensa cine seperti dari merek Zeiss, Cooke, atau Sigma Cine biasanya dirancang untuk meminimalkan focus breathing. Tapi, harganya juga jauh lebih mahal dibandingkan lensa fotografi biasa.
  • Lensa Hybrid: Beberapa lensa mirrorless modern juga mulai dirancang dengan memperhatikan kebutuhan videografi, sehingga focus breathing diminimalkan. Misalnya, lensa Sony G Master atau Canon RF.

Apakah Semua Lensa Mengalami Focus Breathing?

Sebagian besar lensa fotografi memang mengalami focus breathing dalam berbagai tingkat, tapi ada beberapa yang dirancang untuk meminimalkannya. Misalnya:

  • Lensa kelas atas seperti Canon RF 50mm f/1.2L atau Sony FE 70-200mm f/2.8 GM OSS II terkenal memiliki minim focus breathing.
  • Lensa sinematografi khusus hampir selalu bebas focus breathing, karena memang dirancang untuk kebutuhan video profesional.

Namun, lensa dengan minim focus breathing biasanya punya harga yang lebih tinggi. Jadi, kalau kamu nggak sering menghadapi situasi di mana focus breathing menjadi masalah besar, lensa biasa tetap bisa diandalkan.

Apakah Focus Breathing Selalu Buruk?

Nggak juga! Dalam beberapa kasus, focus breathing bisa jadi efek kreatif kalau digunakan dengan tepat. Misalnya, kalau kamu ingin memberikan kesan zoom halus saat mengubah fokus. Tapi, ini tergantung pada gaya video yang kamu buat dan apakah efek ini sesuai dengan narasi visual yang ingin disampaikan.

Bagaimana Mengatasi Focus Breathing?

Kalau kamu nggak punya lensa khusus yang minim focus breathing, ada beberapa trik yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampaknya:

1. Gunakan Aperture yang Lebih Lebar

Dengan aperture yang lebar (misalnya f/2.8 atau lebih besar), depth of field akan lebih dangkal, sehingga perubahan fokus terlihat lebih halus. Ini bisa membantu mengurangi efek focus breathing secara visual.

2. Gunakan Lensa dengan Panjang Fokus Tetap

Lensa prime biasanya lebih sedikit mengalami focus breathing dibandingkan lensa zoom. Jadi, kalau memungkinkan, pilih lensa dengan focal length tetap untuk video kamu.

3. Perhatikan Teknik Framing

Hindari framing yang terlalu ketat (close-up) jika kamu tahu akan melakukan banyak focus pull. Dengan framing yang lebih longgar, perubahan kecil pada sudut pandang akibat focus breathing akan lebih sulit terlihat.

4. Manfaatkan Editing

Kalau focus breathing nggak bisa dihindari saat merekam, kamu bisa coba memperbaikinya di tahap editing. Beberapa software editing seperti Adobe Premiere atau DaVinci Resolve memungkinkan koreksi kecil pada framing.

Focus breathing adalah salah satu aspek teknis lensa yang sering luput dari perhatian, tapi bisa punya dampak besar dalam videografi. Meskipun nggak jadi masalah untuk fotografi, focus breathing bisa mengganggu konsistensi visual dalam video, terutama kalau kamu sering menggunakan teknik focus pull.

Untuk menghindari masalah ini, pilih lensa yang dirancang untuk video atau sinematografi jika memungkinkan. Kalau budget terbatas, gunakan teknik seperti aperture lebar atau framing yang longgar untuk mengurangi dampaknya. Dengan memahami apa itu focus breathing dan cara mengatasinya, kamu bisa menghasilkan video yang lebih profesional dan bebas gangguan.

Leave a Reply
Chat

Klik Tombol di bawah ini
untuk Chat

Jam Operasional 09:00 - 22:00