Lensa Apa Saja yang Terbaik untuk Fotografi Produk dan Still Life?
Menggeluti dunia fotografi memang seru dengan banyaknya hal yang bisa dikulik, salah satunya adalah lensa. Kali ini soal lensa yang jadi jodohnya fotografi still life. Terkesan untuk memotret “gitu doang”, ternyata berbekal lensa yang nggak pas hasilnya bisa beda banget lho.
Fotografi still life memang lebih menantang kreativitas dibanding genre lainnya. Jika anda kerap dikomentari “Jelas saja hasilnya bagus karena kamu pakai lensa itu” atau “kameranya aja mahal”, maka itu jarang terdengar di dunia still life.
Fotografer still life bisa menghasilkan foto yang sangat bagus hanya berbekal kamera dan lensa basic lho sob! Jadi belilah lensa yang paling cocok dengan obyek foto dan style anda lalu berkreasilah tanpa memusingkan gear.
Sebelum menentukan lensa yang mana, simak dulu poin yang harus anda pertimbangkan.
(( www.pinterest.co.uk/explore/product-photography/?lp=true ))
- Menentukan lensa berdasarkan ukuran produk
Perbedaan paling utama antara lensa adalah focal length dan ukuran aperture. Untuk produk yang kecil-kecil seperti perhiasan atau mainan, maka anda membutuhkan lensa makro agar hasilnya detil.
Sedangkan produk yang besar lebih baik dijepret menggunakan lensa serba guna yang biasanya mendukung hasil foto yang tajam, fokus dan clear.
- Memilih antara lensa prime dan zoom
Lensa zoom memiliki focal length yang bisa diubah dengan memutar lensa, membuat anda lebih dekat atau menjauh dari subyek tanpa pindah posisi. Ini membuat lensa zoom sangat multifungsi, karena bsa digunakan untuk memotret produk individu maupun grup beberapa item sekaligus.
Di sisi lain, lensa prime memiliki focal length yang tidak bisa diubah. Tapi aperture lebih besar dengan hasil foto lebih baik dan harga lebih murah dibanding lensa zoom.
- Berbagai fitur lainnya pada lensa
Sebagaian besar lensa modern sudah dibekali berbagai fitur canggih, misalnya image stabilisation agar hasil foto tidak nge-blur akibat goyangan kamera. Harganya tentu lebih merogoh kocek dibanding yang biasa. Namun hal ini bisa diatasi dengan memotret memakai tripod yang kokoh.
(( No Going Back / by Mariano Kamp on flickr / (licensed CC-BY) ))
Masih ada fitur tilt shift untuk perspektif yang unik, ultra wide untuk memotret area yang luas atau super telephoto untuk zoom ekstra.
Semua tergantung dengan produk yang anda tangani, karena tiap produk memiliki karakter berbeda-beda. Pastinya semakin bagus katalog produk atau iklan yang lahir dari kamera anda maka semakin memuaskan klien.
Max Bridge mengulik lebih jauh soal lensa terbaik untuk still life yang juga jadi andalan memotret produk. Lewat artikelnya di SLR Lounge, ia menekankan bahwa still life photography biasanya dipotret menggunakan aperture tinggi dengan kualitas maksimal.
Selain itu juga tidak membutuhkan lensa dengan sistem fokus canggih karena obyeknya tidak bergerak, begitupun dengan stabilisator yang aman-aman saja absen. Karena akan lebih banyak memotret memakai tripod nantinya.
Lalu pertimbangan utama dalam memilih lensa untuk still life?
1. Lensa harus memberikan hasil tetap tajam di range f8-f11
2. Focal length lensa tetap “masuk akal” terhadap obyek foto
/ Lensa Still Life Serba Guna Terbaik
Memiliki lensa yang serba guna tentunya sangat membantu, apalagi jika harus mengerjakan banyak pemotretan dalam satu waktu. Tidak perlu mengganti lensa ataupun memindahkan tripod sehingga hemat waktu.
Lensa 24-105 masih jadi andalan lewat range zoom yang dimiliknya dan kemampuan makro yang memuaskan. Namun ketajamannya tidaklah luar biasa meski tidak jelek, sudah cukup mumpuni untuk memenuhi keinginan klien dalam memotret produk.
/ Lensa Still Life untuk Makro yang Terbaik
Sebagai fotografer still life anda bakal sering memotret barang kecil-kecil atau sangat mendetil. Jadi punya lensa makro akan sangat membantu. Bukan lensa yang sekedar bisa makro tapi lensa makro 1:1 sungguhan.
Keunggulan lensa makro adalah ketajamannya yang memukau. Semakin mahal harganya maka perbedaannya ada pada optical dan kualitas bodinya. Memiliki lensa makro worth it kok karena kegunaannya yang beragam.
Murah : Sigma 105mm f/2.8 EX DG OS HSM Macro
Mid-Level : Tamron SP 90mm f/2.8 Di Macro 1:1 VC USD
Mahal : Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USM
Nikon AF-S VR Micro-NIKKOR 105mm f/2.8G IF-ED
Nikon AF Micro-NIKKOR 200mm f/4D IF-ED
Canon EF 180mm f/3.5L Macro USM
Jika anda hanya bisa membeli satu lensa, Max Bridge menyarankan untuk membeli lensa makro dengan focal range 100mm saja. Anda bahkan bisa membeli yang model lama jika budget tak mencukupi.
Misalnya, lensa 24-105mm yang model lama kebanyakan memiliki kualitas optik setara yang baru namun minus beberapa fitur modern yang tak menganggu fungsi. Lumayan kan lebih hemat.
/ Lensa Still Life Special
Jika anda sudah expert tentunya bakal kepo dengan berbagai lensa lainnya yang “siapa tau” bisa untuk still life. Tidak ada salahnya mencoba lensa wide angle lho! Perspektif yang lain dari wide angle mungkin memberikan sentuhan kreatifitas tak biasa pada project anda nantinya. Rekomendasinya adalah:
- Sigma 35mm f/1.4 DG HSM Art
- Tamron SP 15-30mm f/2.8 Di VC USDLensa Tilt Shift
Lensa tilt shift bisa jadi bikin berkerut kening yang mendengarnya. Tilt shift untuk memotret produk dan still life? Nggak salah nih?
Lensa jenis ini sebenarnya sangat populer untuk fotografi still life dulu, pada masanya, namun terkikis sejak adanya program Helicon Focus. Tapi jika anda masih suka atau penasaran mencobanya bisa mengecek beberapa brand lensa yang ada, biasanya pilihannya tidak banyak kok. Canon, Nikon dan Tamron juga memilikinya.
Source:
https://www.slrlounge.com/what-are-the-best-lenses-for-product-and-still-life-photography/
https://services.amazon.in/resources/seller-blog/best-lens-for-product-photography.html
NICE…