Call us toll free: +1 789 2000

Free worldwide shipping on all orders over $50

Categories: Uncategorized

PHILIP BLOOM, Filmmaker & Sinematografer Yang Punya Segudang Pengalaman!

Anda tertarik dengan sinematografi? Senang membuat film menggunakan DSLR? Philip Bloom jagonya! Kali ini kami ingin mengenalkan anda kepada salah satu filmmaker dan sinematografer keren, yang memiliki banyak pengalaman karir dibidang yang anda akan suka. Simak yuk!

Philip Bloom

Philip Bloom adalah Director of Photography yang punya banyak pengalaman di beberapa genre film dokumenter, corporate films, music videos, narrative fiction dan iklan. Pria kelahiran tahun 1971 ini memulai karir pembuatan filmnya di Sky (perusahaan telekomunikasi di Inggris yang menyediakan digital TV services dan internet broadband, yang sangat populer di United Kingdom), dan berkeliling dunia sebagai juru kamera, bahkan Ia pernah bekerja di Lucasfilm, Discovery HD, Five, Living, dan Sky One. Philip Bloom pernah juga diminta untuk bekerja sama dengan Rick McCallum di film “Red Tails” pada tahun 2009 dan Ia menggunakan Canon DSLR pada film tersebut.

Tahun 2011, Bloom mendapatkan penghargaan pertamanya yaitu Nobel Peace Prize di Boston Film Festival untuk film dokumenternya yang berjudul “How To Start A Revolution” yang menang sebagai The Best Documentary. Nggak Cuma itu, film dokumenter Bloom juga menang di Raindance Film Festival sebagai The Best Documentary juga. What a cool achievements, yah!

Pada tahun 2012 Philip Bloom adalah juru kamera pertama yang menggunakan Panasonic Lumix DMC-GH3 (digital mirrorless interchangeable lens camera (MILC)) dari sistem Micro Four Thirds untuk membuat film “Genesis”. Lalu pada tahun 2013, Bloom membuat sebuah film pendek “Pro Photographer, Cheap Camera Challenge“, dimana fotografer dan pembuat film yang biasanya bekerja menggunakan peralatan canggih dan mahal, diganti akan diberi peralatan yang murah, kualitas rendah untuk membuat karya original. Bloom membuat film pendek menggunakan Video Barbie Doll, boneka Barbie yang dirilis pada tahun 2010 yang dilengkapi dengan kamera video yang tertanam di dada, resolusi kamera 1.2MP dan 240p. Berikut film pendek tersebut:

Page: 1 2

Share
Published by
Shaula Alnilam

Recent Posts

Review Kamera Cinema Sony FX2

Perbedaan utama FX2 dibandingkan lini kamera sinema Sony lainnya terletak pada sensor full-frame BSI 33…

5 days ago

Kamera Terbaik untuk Travelling Fotografi

1. Fujifilm X100 VI 40.2MP APS-C X-Trans CMOS 5 HR Sensor X-Processor 5 Image Processor…

2 weeks ago

Apa itu Eksposure?

Exposure adalah salah satu konsep paling penting dalam fotografi. Kata 'photography' sendiri berasal dari istilah…

3 weeks ago

5 Ide Keren untuk Diptych Photography yang Wajib Dicoba

Buat para creators yang lagi cari cara baru buat bikin karya fotografi yang beda dari…

4 weeks ago

Cara menjadi Fotografer Newborn bagi Pemula

Baik kamu seorang fotografer pemula yang baru ingin mencoba ataupun fotografer profesional yang ingin menjajaki…

1 month ago

Rekomendasi Kamera Pocket Terbaik di 2025

Ricoh PENTAX WG-1000 16.35MP BSI CMOS Sensor 4x Optical Zoom Lens 27-108mm (Full-Frame Equivalent) Seven…

1 month ago