Berbeda dengan EOS R50 reguler, versi V mampu merekam video 4K pada 60p, meski dengan crop 1.56x. Kamera ini juga mendukung profil warna Canon C-Log 3 yang memungkinkan pengambilan footage berkontras rendah untuk proses color grading di tahap editing. Terdapat juga mode bantuan eksposur “false color” dan mode “Log / HDR view assist” yang menampilkan tampilan hasil akhir setelah grading, meskipun keduanya tidak dapat digunakan secara bersamaan.
Canon juga memperbarui sistem menu video menggunakan sistem dari model kelas atas seperti EOS R5 II, memberikan kontrol lebih detail atas codec dan bitrate dibandingkan EOS R50. Namun, sistem ini tidak otomatis menyesuaikan frame rate dengan resolusi yang dipilih. Misalnya, saat beralih ke resolusi 4K Crop, Creators masih harus memilih frame rate secara manual, karena kamera akan menampilkan pesan “These items cannot be combined” hingga pengaturan disesuaikan.
Seperti kebanyakan kamera, EOS R50 V dapat mengalami overheat jika merekam terlalu lama. Batas suhu pemutusan daya bisa dinaikkan jika kamera tidak sedang dipegang. Canon menyebut kamera ini mampu merekam sekitar 55 menit video 4K pada suhu ruangan, dan tanpa batas jika suhu maksimum diatur ke “high.”
Mode “slow and fast” yang memungkinkan perekaman pada frame rate tinggi untuk menghasilkan video slow-motion juga menjadi fitur baru di model ini. Selain itu, ada mode “Cinema View” yang menambahkan garis hitam (black bars) untuk rasio 2.35:1, serta mode “Product Demo” yang menyesuaikan autofocus agar fokus pada objek yang ditunjukkan ke kamera, bukan pada orang yang memegangnya.
Buat para creators yang lagi cari cara baru buat bikin karya fotografi yang beda dari…
Baik kamu seorang fotografer pemula yang baru ingin mencoba ataupun fotografer profesional yang ingin menjajaki…
Ricoh PENTAX WG-1000 16.35MP BSI CMOS Sensor 4x Optical Zoom Lens 27-108mm (Full-Frame Equivalent) Seven…
Baterai kamera adalah komponen vital yang sering kali menjadi perhatian utama bagi para Creators, baik…