Menggunakan FX2 adalah pengalaman paling menyenangkan dibandingkan kamera lain dalam lini FX. Beberapa mungkin berpendapat bahwa tambahan seperti EVF, grip lebih dalam, dan mechanical shutter membuatnya lebih mirip kamera Alpha daripada kamera sinema murni. Namun bagi saya, fitur-fitur foto seperti itu justru menjadi nilai tambah saat merekam video.
Kemampuan autofocus yang sangat dapat dipercaya membuat proses pengambilan gambar menjadi cepat, mudah, dan menyenangkan. Meski begitu, kecepatan pembacaan sensor yang lambat, crop pada 4Kp60, dan efek rolling shutter yang cukup terlihat masih menjadi kelemahan yang menahan potensi penuhnya.
Saya berharap Sony mempertahankan desain bodi ini untuk model FX berikutnya. Jika nanti ada FX3 II dengan EVF dan kemampuan autofocus seperti FX2, itu akan menjadi alat video yang luar biasa.
Rekomendasi Tas Kamera Versi PlazaKamera 1. Lowepro Fastpack 250 AW III Versatile, Multi-Compartment Backpack For…
Double exposure adalah teknik fotografi keren yang menggabungkan dua (atau lebih) gambar menjadi satu, menciptakan…
Hai para creators! Di tahun 2025 ini, dunia vlogging makin berkembang pesat. Nah, buat kalian…
FUJIFILM Corporation (Headquarters: Minato-ku, Tokyo | President and CEO: Teiichi Goto) is pleased to announce…
Livestreaming udah jadi bagian penting dalam berbagai aktivitas online, mulai dari gaming, webinar, konser virtual,…