Review Saramonic Air

(Image credit: Future / George Cairns)

Saya juga mencoba colok lavalier mic ke transmitter buat bandingin kualitas suaranya. Lavalier mic bawaan Saramonic Air berukuran 9,7 mm dengan diaphragm 6 mm—sekitar 1,5 kali lebih besar dari lav mic standar. Hasil suaranya lebih bagus dibanding mic bawaan transmitter, dengan suara bass yang dalam dan treble yang tajam. Mungkin karena posisi lavalier mic lebih dekat ke mulut. Mic ini juga punya bidang tangkap suara yang menghadap ke depan, jadi bisa meminimalisir plosive. Waktu saya dekatkan ke mulut dan ucapkan kata “perfect” dan “professional”, nggak ada suara letupan yang biasanya mengganggu. Kamu bisa dengar sendiri perbedaannya di video review pendukung artikel ini.

Saya juga sempat pakai lavalier mic ini buat wawancara sinematografer Andrew Rodger soal lensa yang dia pakai untuk film Sessions. Saya merasa lebih “profesional” pakai lavalier mic dibanding menempelkan transmitter besar ke bajunya. Hasil audionya sangat baik dan sebanding dengan pencahayaan teal and orange dari dua lampu tabung Viltrox K90 yang saya pakai. Cuma sedikit gangguan dari gesekan wind shield busa dengan kaos Andrew, jadi lain kali kalau rekaman indoor, saya akan lepas wind shield-nya.

Mic wireless kadang punya masalah latency (suara tertinggal beberapa frame). Untungnya di Saramonic Air, latensinya sangat kecil, jadi saya nggak perlu repot sinkronisasi ulang saat editing.

Masalah lain biasanya adalah noise angin. Tapi ini bisa dikurangi pakai windshield. Saramonic Air menyertakan dua wind shield model dead cat untuk transmitter-nya. Windshield ini gampang dipasang dan nggak mudah lepas—sangat membantu, apalagi setelah saya coba Boyalink 3 yang wind shield-nya terlalu sempit dan susah dipasang ke mic bulatnya.

Saramonic Air juga punya fitur noise-cancelling berbasis AI untuk mengurangi suara latar yang mengganggu. Biasanya saya skeptis dengan fitur ini karena bikin suara jadi tipis atau aneh. Tapi di Saramonic Air, transmitter-nya punya dua level noise-cancelling yang bisa diaktifkan lewat tombol NC di receiver. Ikon kecil akan muncul di layar TFT warna ukuran 1,05 inci untuk menunjukkan level aktifnya.

Waktu saya coba di taman buat meredam suara burung, level pertama cukup mengurangi tanpa mengubah kualitas suara saya. Level kedua kurang terasa bedanya. Sayangnya, fitur ini hanya bisa diaktifkan dari receiver, tidak dari mic-nya langsung. Tapi kamu masih bisa mute mic langsung lewat tombol merah di samping transmitter.

Kalau kamu rekam pakai aplikasi Saramonic, kamu bisa akses hingga lima level noise cancellation. Tapi menurut saya, level yang lebih tinggi malah bikin suara terdengar terlalu pelan atau teredam, jadi saya lebih sarankan tetap pakai fitur dua level yang bawaan. Di aplikasi, ada juga fitur lain seperti low-cut filter buat mengurangi suara angin atau handling noise, serta opsi Vocal Booster saat rekam video—walau saya belum sempat coba fitur terakhir itu.

Leave a Reply
Chat

Klik Tombol di bawah ini
untuk Chat

Jam Operasional 09:00 - 22:00