Akankah anak cucu kita tetap melihat Porong penuh dengan lumpur kelak?
Sehari-hari, baik “dari” maupun “menuju” Surabaya, kita melewati lokasi yang sering disebut Lumpur Lapindo saat ini. Dan yang terjadi adalah, kita hanya bisa menunjukkan tingginya bendungan lumpur ketika yang seharusnya kita ceritakan adalah seberapa ramai, hijau, dan hidup wilayah itu dulu.
Menariknya lagi, di tengah seberapa besar berita ini menyedot perhatian dunia, dan di tengah banyaknya orang seperti kita (bersenjatakan kamera), hanya ada satu fotografer, yang mau dan mampu menyempatkan diri menyelami Lumpur Lapindo, menceritakan kembali jejak-jejak kehidupan di sana, dan berusaha memasukkan galeri bersejarah ini ke dunia Internasional, Mamuk Ismuntoro.
Baik kamu seorang fotografer pemula yang baru ingin mencoba ataupun fotografer profesional yang ingin menjajaki…
Ricoh PENTAX WG-1000 16.35MP BSI CMOS Sensor 4x Optical Zoom Lens 27-108mm (Full-Frame Equivalent) Seven…
Baterai kamera adalah komponen vital yang sering kali menjadi perhatian utama bagi para Creators, baik…
Halo para creators! Di tahun 2025 ini, kebutuhan akan audio yang jernih dan stabil makin…