Sooooooo smooooothhhh…. bahkan panningnya hampir 360′. Yang saya suka dari mekanisme gimbal pada Osmo ini adalah kamera tidak selalu menghadap ke depan (layaknya Feiyu). It doesn’t matter where it starts, it doesn’t matter where it ends, it provides you stability.
Kenapa begitu penting? Pada Feiyu, kamera selalu mengadap ke depan, maka kita akan bingung setengah mati ketika entah mengapa GoPro yang terpasang di sana tidak lagi menghadap ke depan , iya kan? Di sini, daripada mengharuskan kamera menghadap ke depan, DJI memberikan fitur joystick, dimana kita bisa mengarahkan kamera menghadap mana saja. Bahkan ketika joystick tidak jalan, Anda bisa mengarahkan kamera ini kemana saja menggunakan tangan, and it’s fine (selama Anda tidak memaksa dan melewati batas-batas tilt, pan, dan roll yang disarankan).
Untuk mengenai memory, Osmo sudah dilengkapi dengan Micro SD keluaran Lexar dengan kapasitas 16Gb. Namun jika ingin mengganti ke kapasitas yang lebih tinggi, perlu diingat bahwa maximum bitrate video adalah 60Mbps (kemungkinan besar read speed memory di memory tidak boleh lebih dari ini, kita cek lagi nanti), kapasitas maksimum 64Gb dan harus support 4k.
Sudah ada built-in mic juga, tapi setelah dicoba, saya sarankan tetap menggunakan microphone eksternal untuk hasil yang lebih baik. Why? Nanti akan saya jawab.
Videografi dengan drone makin populer di era digital, terutama untuk produksi video yang memukau. Dari…
Fotografi adalah seni menangkap momen, dan salah satu elemen paling krusial dalam menciptakan gambar yang…
Memotret dalam kondisi pencahayaan buruk sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi fotografer, baik pemula maupun…
Reflektor adalah salah satu alat sederhana namun sangat berguna dalam fotografi. Fungsinya untuk memantulkan cahaya…
Dalam dunia fotografi, warna adalah salah satu elemen paling kuat yang bisa mengubah suasana, pesan,…
Pernahkah kamu penasaran dengan detail kecil yang sering terlewatkan oleh mata kita? Serangga kecil yang…